27 Agustus 2011

Semoga kita bertaqwa

Menjelang akhir perjalanan ramadlan yang suci ini, mari kita berhitung sejenak, sudah berapa banyak ibadah yangg kita perbuat, dan berapa banyak pula dosa yang sudah kita perbuat. Setelah itu kita prosentase, lebih banyak mana antara amal kebajikan dengan dosa-dosa yang telah kita lakukan. Tidak terlalu sulit kok untuk menghitungnya, tinggal kita mau atau tidak untuk melakukannya, hehe...

Lalu apa untungnya kita melakukan itu?
Sebagai evaluasi. Dari sekian banyak umur hidup kita dan sisa dari usia kita, sudah kita pergunakan untuk apa. Kenapa harus dihitung? Karena setelah kita hidup ini kita akan mati. Dan setelah mati kita akan hidup lagi. Dan setelah kita hidup lagi, disitulah saat-saat kita akan mengetahui pertanggungjawaban amal kita selama kita hidup di dunia ini; dan sebagai seorang muslim kita harus yakin akan hal ini, bahwa kehidupan di akhirat itu betul-betul ada, dan kehidupan itu kekal adanya. Kalau tidak percaya? Ya ditunggu saja nanti kalau sudah mati, dengan penyesalan yang abadi.

Kita memang tidak tahu seperti apa kehidupan di akhirat itu nanti. Tapi Allah sudah memberikan kabar berita kepada kita sebagai gambaran, melalui Nabi kita Muhammad SAW. Dan gambaran itu sudah jelas sekali. Coba simak misalnya gambaran tentang "jembatan" (shirath) yang membentang dan merupakan penghubung antara alam mahsyar dengan surga, dan di bawahnya adalah Neraka Jahannam.
Jembatan ini mempunyai 7 gardu (pos), yang setiap gardu jaraknya sama dengan perjalanan 3000 tahun, seribu tahun berupa tanjakan yang tinggi, seribu tahun berupa dataran, dan seribu tahun berupa lereng yang curam.

Duduklah setiap hamba diatas setiap gardu tersebut dan ditanyakan kepadanya tentang perintah-perintah Allah."

Pertanyaan disetiap pos

Selama perjalanan di shirath, setiap seorang hamba akan ditanyakan tentang apa saja yang telah ia kerjakan selama hidupnya. Pertanyaan disetiap pos adalah sebagai berikut:

* Pos pertama iman,
* Pos kedua salat,
* Pos ketiga zakat,
* Pos keempat puasa,
* Pos kelima haji dan umroh,
* Pos keenam wudhu' dan mandi junub,
* Pos ketujuh tentang sikap terhadap kedua orang tua, menyambung tali persaudaraan dan penganiayaan terhadap sesama makhluk hidup.

Jika seorang hamba lolos dari semua pertanyaan-pertanyaan ini, maka tetaplah ia pada pos dan jika tidak, maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka.

Kisah selengkapnya bisa disimak DISINI.

Sekarang tinggal kita yang menentukan pilihan, mau percaya atau tidak, karena manusia memang mempunyai pilihan (orang "sana" menyebutnya free will). Dan tinggal takwa kita yang menuntun kita kepada keimanan atau malah akan semakin menjauhinya. Semoga amal puasa kita menuntun kita menjadi manusia yang semakin takwa. AMIN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masalah Error Koneksi Printer via Jaringan Lokal

Sempat kelabakan ketika mau print via network setelah server diinstall ulang karena bermasalah. Semua setting sudan selesai dan hampir sama...